splash
SITUS RESMI DEWAN PASTORAL PAROKI SALIB SUCI
Tropodo, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur
 

Posts Tagged ‘Keuskupan Surabaya’

Sejarah Gereja Paroki Salib Suci Tropodo – Sidoarjo

Posted By Komsos on December 6th, 2013

Seiring dengan pesatnya perkembangan perumahan di kawasan Tropodo dan sekitarnya, demikian juga dengan perkembangan umat Katolik diwilayah ini. Sebelum Gereja Salib Suci berdiri umat dikawasan Tropodo dan sekitarnya bergabung dengan Gereja Katolik Gembala Yang Baik di jl. Jemur Andayani X/14 Surabaya. Namun dengan perkembangan jumlah umat Katolik di pemukiman sekitar Tropodo yang semakin hari semakin pesat, maka Gereja Gembala Yang Baik dirasa tidak mampu lagi menampung umat yang beribadah, maka direncanakan adanya pemekaran Paroki baru dikawasan Tropodo dan sekitarnya. Ada beberapa lokasi yang diusulkan antara lain Perumahan Pondok Candra Indah, namun dikawasan ini telah ada Gereja GKI sehingga dipertimbangkan untuk mencari lokasi lain.

Ada beberapa kriteria dalam penetapan lokasi Gereja, namun ternyata Tuhan lebih berkenan untuk mendirikan rumahNya dilokasi Perumahan Wisma Tropodo. Gereja ini didirikan diatas tanah seluas 3.536 m2 yang menjadi hak milik Paroki Gembala Yang Baik, dan untuk ijin pembangunannya telah disetujui oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sidoarjo berdasarkan Surat persetujuan no : 452.1/10280/413.16/1987.
Berikut ini kronologi kejadian-kejadian yang ada dalam catatan kami :

Kilas Balik 1

 

 

 

 

 

14 September 1987

Dilaksanakan Upacara peletakan batu pertama, yang menandai pembangunan Gereja baru, oleh Pastor J. Heijne SVD, almarhum selaku Romo Paroki Gembala Yang Baik waktu itu.
Tanggal 14 September ini ternyata ada benang merah dengan pembangunan gereja lain, Gereja Gembala Yang Baik juga diresmikan pada tanggal 14 September, juga Basilika Santo Petrus diberkati tanggal 14 September 335, mungkin yang terakhir inilah yang menjadi rujukan Romo Heijne dalam membangun Gereja. Desain Gereja dikerjakan oleh Ir. Benediktus Poerbantanoe sedang pekerjaan pembangunan phisik dipercayakan kepada Bp. Y. Deddy Kurniawan.

Kilas Balik 2

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5 November 1988

Kilas Balik 3

 

 

 

 

Gereja Salib Suci, nama yang dipilih untuk gereja baru ini mengambil pesta nama tanggal 14 September, diresmikan oleh Bapak Soegondo selaku Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sidoarjo.

 

6 November 1988

Kilas Balik 4

 

 

 

 

Pemberkatan Gereja oleh Bapak Uskup Mgr. Aloysius J. Dibyokarjono Pr. Dalam acara itu pula  diumumkan akan didirikan Balai Paroki serta mengangkat Pastor Heribert Ballhorn SVD. sebagai Pastor Paroki, dan melantik Ketua Dewan Paroki periode pertama yaitu Bp. Carolus Mado.

 

15 November 1988

Pengurus Kring Petrus & Agustinus dikukuhkan oleh Rm. Heribert Ballhorn SVD dalam Misa sore.

 

14 Januari 1989

Pengurus Dewan Paroki Perdana Periode 1989 – 1993 diresmikan oleh
Rm. Heribert Ballhorn SVD, dengan Ketua Bpk Carolus Mado dan
Bp. Ant. Soehoed Hadi sebagai wakilnya, 4 wilayah yang waktu itu
masih disebut ”Kring” adalah :
1. Kring Matias — Ketua Kring : Bpk. Ign. Budi Susetyo
2. Kring Agustinus —  Ketua Kring : Bp. Bonaventura Suprapto
3. Kring Petrus Rasul — Ketua Kring : Bp. AJ. Soekisno
4. Kring Simon — Ketua Kring : Bp. TJ. Karjono

 

April 1989

Kilas Balik 5

 

 

 

 

Dimulai pembangunan Pastoran, pada saat ini pastoran masih menyewa rumah
di Jln. Raya Wisma Tropodo AA – 1.

 

14 September 1989

Kilas Balik 6

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Perayaan Ulang tahun Paroki yang pertama sekaligus peresmian Pastoran Gereja Salib Suci.
Pada awalnya Perayaan Misa Kudus hari Minggu di Paroki ini hanya dilakukan dua kali yaitu : Minggu pagi pukul 07.30 wib serta Minggu sore pukul 17.30 wib, mulai hari itu perayaan Misa Kudus dilaksanakan tiga kali yaitu ditambah Minggu pagi pukul 05.30 wib

 

Januari 1990

Pemekaran wilayah yang pertama dimulai yaitu Kring Agustinus
dipecah menjadi 3 Kring yaitu :
1. Kring Agustinus — Ketua Kring : Bp. Hadi Siswoyo
2. Kring Paulus Ketua — Kring : Bp. B. Suprapto
3. Kring Ratu Rosari — Ketua Kring : Bp. St. Suyud

 

Mei 1990

Kilas Balik 7

 

 

 

 

 

 

 

Dibangun Lonceng Gereja dan Balai Paroki, yang didesain oleh Bp. Ir. Benny Poerbantanoe

 

3 Juni 1990

Penerimaan Sakramen Krisma yang pertama di Gereja Salib Suci
oleh Bp. Uskup Mgr. AJ. Dibyokarjono Pr. Untuk 90 orang.

Usulan Lagu Misa & Jadwal Organis – Oktober 2011

Posted By Komsos on September 30th, 2011

Usulan Lagu Misa, Oktober 2011

02 Oktober 2011 :  PS 688, 951-962, 690, TPE 54-5, PS 404, 682, 366, 693, 635

09 Oktober 2011 :  PS 319, 814-956, 335, TPE 55-6, PS 405, 429, 692, 430, 638

16 Oktober 2011 :  PS 657, 863-961, 377,  | TPE 52-1b |  PS 402, 673, 682, 704, 630

23 Oktober 2011 :  PS 659(ay 2-4), 839-962, 380  | TPE 53-2 |  PS 403, 661, 699, 663, 623

30 Oktober 2011 :  PS 585, 842-961, 657  | TPE 53-3 |  PS 404, 698, 603, 653, 637

Organis, Oktober 2011

02 Oktober 2011 :  Mayang (+Tyas)  |  Dinda (Agustinus)  |  Bina (Ignatius)

09 Oktober 2011 :  Jonathan  |  Erika (+Anggel) (Yosef)  |  Jesica (WKRI)

16 Oktober 2011 :  Yofita  |  Monica (Petrus)  |  Olive (Sacro Sanctae)

23 Oktober 2011 :  Cecil BL  |  Jesslyn (BIAK)  |  Ika (Beata Teresa)

30 Oktober 2011:  Dinda  |  Tyas (Lansia Gloria)  |  Anggel (Arnoldus)

Komuni di tangan,….. memangnya kenapa?

Posted By Komsos on August 5th, 2011

MAKLUMAT DARI KONGREGASI UNTUK IBADAT ILAHI DAN TATA TERTIB SAKRAMEN MENGENAI KOMUNI DI TANGAN

Tahta Suci, sejak 1969, seraya mempertahankan cara tradisional dalam membagikan komuni, juga memberikan kepada Konferensi-konferensi Waligereja yang memintanya, fasilitas untuk membagikan komuni dengan menempatkan hosti di tangan umat beriman.

Fasilitas ini ditetapkan dengan Instruksi Memoriale Domini dan Instruksi Immensae caritatis (29 Mei 1969: AAS 61, 1969, 541-546; 29 Januari 1973; AAS 65, 1973, 264-271) dan dengan Ritual De sacra Communione yang diterbitkan 21 Juni 1973, n. 21. Namun demikian, tampaknya tepat untuk memberikan perhatian pada point-point berikut:

1. Komuni di tangan hendaknya menunjukkan, sama seperti komuni di lidah, penghormatan yang pantas terhadap kehadiran nyata Kristus dalam Ekaristi. Oleh karena alasan ini hendaknya diberikan penekanan, seperti yang dilakukan oleh para Bapa Gereja, pada wibawa gerakan orang yang menyambut komuni. Demikianlah, pada akhir abad keempat kepada mereka yang baru dibaptis diajarkan untuk mengulurkan kedua tangan, “tangan kiri sebagai tahta bagi tangan kanan, yang menyambut sang Raja” (Katekese mistagogis Yerusalem yang kelima, n. 21: PG 33, kol. 1125, atau Sources chret., 126, h. 171; St Yohanes Krisostomus, Homili 47: PG 63, kol. 898, dll.) (Dalam praktek, petunjuk yang sebaliknya yang harus diberikan kepada umat beriman: tangan kiri ditempatkan di atas tangan kanan, agar hosti kudus dapat dimasukkan ke dalam mulut dengan tangan kanan.)

2. Lagi, seturut ajaran para Bapa Gereja, penekanan perlu diberikan atas pentingnya kata “Amin” sebagai tanggapan atas rumusan pelayan komuni, “Tubuh Kristus”; Amin ini adalah suatu penegasan iman: “Cum ergo petieris, dicit tibi sacerdos `Corpus Christi’ et tu dicis `Amen’, hoc est `verum’; quod confitetur lingua, teneat affectus” (St Ambrosius De Sacramentis, 4, 25: SC 25 bis, h. 116).

3. Orang yang menyambut komuni, yang telah menerima Ekaristi di tangan, wajib menyantap hosti sebelum kembali ke tempatnya, mengambil satu langkah ke samping dengan tetap menatap altar, demi memungkinkan orang berikutnya datang kepada pelayan.

4. Dari Gereja-lah umat beriman menyambut Ekaristi kudus, yang adalah communio dalam Tubuh Tuhan dan dalam Gereja; oleh sebab itu orang yang menyambut komuni tidak diperkenankan mengambil dari patena atau siborium, seperti yang akan dilakukan orang terhadap roti biasa, melainkan kedua tangan wajib diulurkan untuk menyambut komuni dari pelayan komuni.

5. Demi hormat terhadap Ekaristi, tangan wajib bersih, anak-anak perlu diingatkan akan hal ini.

6. Penting bahwa umat beriman menerima katekese yang efektif mengenai masalah ini, dan bahwa penekanan perlu diberikan atas perasaan sembah sujud dan hormat yang pantas terhadap Sakramen Mahakudus ini (bdk. Dominicae cenae, n. 11). Wajib diberikan perhatian agar serpihan hosti yang telah dikonsekrasikan tidak hilang (bdk. Kongregasi untuk Ajaran Iman, 2 Mei 1972: Prot. N. 89/71, in Notitiae 1972, h. 227).

7. Umat beriman tidak diwajibkan menerapkan praktek komuni di tangan; setiap umat beriman bebas untuk menyambut komuni di lidah atau di tangan.

Ketentuan-ketentuan ini dan juga ketentuan-ketentuan seperti dinyatakan dalam dokumen-dokumen yang disebutkan di atas bertujuan untuk mengingatkan kembali kewajiban untuk menghormati Ekaristi dan menerapkan secara independen cara dengan mana komuni disambut.

Mereka yang berkewajiban untuk memelihara jiwa-jiwa wajib menekankan tidak hanya pentingnya disposisi batin bagi penerimaan komuni yang bermanfaat, yang dalam perkara-perkara khusus membutuhkan pertolongan Sakramen Rekonsiliasi, melainkan juga sikap lahiriah yang mengungkapkan rasa hormat pada umumnya dan mengekspresikan secara istimewa keyakinan umat beriman terhadap Ekaristi.

Dari Kongregasi untuk Ibadat Ilahi, 3 April 1985.

+Augustin Mayer, O.S.B.
Uskup Agung Titular Satriano
Pro-Prefect

+Virgilio Noe
Uskup Agung Titular Voncaria
Sekretaris

Jadwal Ordinarium 2011

Posted By Komsos on April 7th, 2011


Mukjizat Ekaristi

Posted By Komsos on November 1st, 2010

Rekoleksi Keluarga

Pada tanggal 25 – 26 ASeptember 2010 yang lalu wilayah Arnoldus mengadakan rekoleksi di Leduk – Pasuruan. Acara yang dikemas bersama  paguyuban Soverdia yang diikuti sebanyak 88 peserta dengan rincian 51 umat dari Wilayah Arnoldus, 25 umat  Sakramen Maha Kudus, dan 12 umat Yohanes Pemandi.Kemasan rekoleksi  ini benar-benar dimaknai sebagai  pembaharuan iman sebagai pemantapan rohani umat wilayah Arnoldus karena sejak kedatangan hingga berakhir  acara secara penuh diisi dengan ceramah tentang MUJIZAT EKARISTI yang dibawakan oleh Rm. Elenterius Bon, SVD dan diakhiri dengan misa kudus.Kemasan acara pada hari pertama dimulai jam 17.30 s/d 21.00 dibagi dua sesi dan ditutup dengan Adorasi, sedang pada hari kedua  dimulai jam 06.15 dengan ibadat pagi dilanjutkan sesi III serta tanya jawab. Hasil yang didapat dari rekoleksi ini umat lebih disadarkan akan makna mujizat ekaristi sebagai  suatu tanda kehadiran Kristus dalam setiap kita mengikuti misa. Di mana pujian dan doa yang kita panjatkan  serta ritual yang kita ikuti bermakna  penghormatan kepada Kristus  sebagai pusat iman dan madah pujian agung kepada Allah Bapa Sang Pencipta. (P. Wahyu)

Perangkat Pastoral

Posted By Komsos on November 1st, 2010

TAHUN HABITUS BARU 2010

Menarik untuk disimak artikel berjudul ‘Gereja bagai Mafia’ (Ajeng Erwita, Thanks to Victor Helmi S., MAWASS Edisi 5 April 2010, hal.22-23). Salut atas kreativitas Anda! Sebagaimana telah dituturkan pula pada artikel ‘Kebangkitan yang Membangkitkan’ (F.X. Moniyanto, MAWASS Edisi 5 April 2010, hal 16-17), yang mengingatkan kita semua bahwa sebagai-mana Yesus telah bangkit untuk menebus dosa manusia, maka segenap umat juga ikut dibangkitkan dan dihidupkan untuk aktif dalam kehidupan menggereja sesuai dengan perkembangan zaman cyber yang serba cepat. Kalau terlambat mengikuti akan jatuh ‘melarat’, lalu ‘sekarat’ (tambahan penulis). Terimakasih atas peneguhan dan inspirasinya! Tepat sekali, bahkan makin marak akhir-akhir ini, terlebih setelah balai Paroki Salib Suci direnovasi dan dimodifikasi menjadi dua lantai.

(more…)

86 Tahun, Wanita Katolik Republik Indonesia

Posted By Komsos on November 1st, 2010

Proficiat!!! Redaksi MAWASS dan pengurus sie Komsos turut mengucapkan selamat kepada segenap pengurus dan anggota WKRI khususnya cabang Salib Suci atas HUT ke-86. Bukan merupakan usia yang muda, namun semangat para pendiri organisasi ini pada saat berdirinya masih membara dalam diri para wanita katolik saat ini. Hal ini mungkin tidak begitu nampak di permukaan, namun ternyata WKRI mempunyai cara-cara sendiri dalam melakukan tugasnya bagi para keluarga Katolik.Organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) didirikan tepatnya pada tanggal 26 Juni 1924 di Yogyakarta. WKRI merupakan wadah bagi kaum perempuan yang beragama katolik untuk menjadi rasul awam menyalurkan aspirasi gereja di tengah-tengah masyarakat dan berdasarkan cinta kasih Kristus.

(more…)

Rekoleksi Bersama Seluruh Warga

Posted By Komsos on October 29th, 2010

Rekoleksi Wilayah Agustinus diadakan bersama-sama antara lingkungan I dan lingkungan II,dengan jumlah peserta sekitar 80 orang. Rekoleksi diadakan pada tanggal 12-13 Juni 2010,di Griya Samadhi Vincentius (GSV) Trawas.Berangkat dari Surabaya pada jam 12:30, dan sampai dengan selamat seluruh rombongandi GSV pada jam 15:00. Jam 17:00 kami mengukuti misa ekaristi di kapel GSV. Malam harinyadilanjutkan dengan penyegaran rohani oleh Bpk. Setiawan dengan mengambil topik”Kasih Tuhan Tiada Batasnya”, dan dilanjutkan dengan renungan malam oleh semua peserta.Minggu pagi hari, diisi dengan acara permainan (outbound) dengan tujuan untuk melatih kerja-samateam/kelompok. Permainan berakhir pada jam 09:00. Sebelum makan siang kami sempat menerimapresentasi tentang “Hubungan harmonis antara anak dan orang tua” yang dibawakan oleh Bp. Bambangdan dilanjutkan dengan evaluasi dari semua yang sudah kami jalani selama rekoleksi mulaikemarin sore sampai menjelang pulang siang harinya.

Yang Muda Yang Berkarya

Posted By Komsos on October 27th, 2010

Banyak anggota tetapi satu tubuh. Mengutip homili Rm. Yosef Gheru Kaka, SVD pada misa pesta nama Salib Suci yang ke 22, tiap anggota tubuh memiliki fungsi yang berbeda tetapi masih pada satu tubuh. Ada beberapa organisasi katolik dan persekutuan doa yang dimiliki oleh paroki ini, masing-masing memiliki kekhasannya sendiri. Secara khusus, penulis akan memberikan pandangan mengenai organisasi OMK (Orang Muda Katolik).

(more…)

Pelatihan Dirigen, Organis dan Pembina Koor Elisabet

Posted By Komsos on October 27th, 2010

Memuji Tuhan dengan baik merupakan salah satu keinginan umat beriman, maka tak heran bila wilayah St. Elisabeth selalu berlatih koor secara rutin. Bapak Fidelis adalah salah satu dirigen sekaligus untuk wilayah St. Elisabeth yang baik dan sabar dalam melatih koor, dengan bantuan Ibu Galuh sebagai koordinator koor. Namun karena kesibukannya, maka kami sering kali mengalami kendala dalam latihan, kekosongan/ ketidakhadiran dirigen dalam latihan menjadikan jadwal latihan koor sedikit terganggu, disamping itu anggota koor tidak ada yang berani menggantikannya untuk memimpin latihan koor, sehingga sering kali koor batal latihan.

(more…)

Terbentuklah Rekat dan Mudika Paulus

Posted By Komsos on October 27th, 2010

Siang itu Jum’at 3 Juli 2009 pukul 14.00 di bundaran Ad Dakwah Rewwin, satu persatu anak-anak dari lingkungan I, II dan III tampak berdatangan diantar Ayah atau Ibu mereka. Kelihatan sekali mereka masih asing saat bertemu, karena memang sangat jarang sekali bertemu dengan anak-anak seumur mereka.
Setelah rombongan berkumpul dan Truk dari TNI-AL telah siap, rombongan melakukan doa dipimpin oleh Bapak Bernadus Gutagawi yang memang sedang berada di tempat tersebut. Setelah doa, rombongan berangkat menuju Sasana Krida Jati Jejer – Trawas. Rombongan terdiri dari 1 truk dan 1 mobil. Dalam perjalanan nampaknya mereka sangat senang bercengkrama dan penuh tawa-ria, mereka sangat menikmati perjalanan dengan naik kendaraan yang baru pertama kali mereka rasakan
Sesampai di SK Jati Jejer, mereka tampak kembali senang dan gembira, karena mereka harus menuju lokasi perkemahan dengan menggunakan kereta Kelinci. Sesampai di lokasi mereka di tampung untuk kordinasi di pendopo, mereka dibagi dalam kelompok rekat dan mudika. Setelah diberi pengarahan dan pengelompokkan, mereka mencari tempat tenda “Kuning” yang telah disediakan sesuai dengan nama-nama yang sudah disiapkan. Kordinasi dan pengarahan panitia dibantu oleh kakak-kakak dari mudika paroki. Tujuan melibatkan mudika paroki selain untuk membantu dalam pelaksanaan yang terarah, juga untuk memberikan contoh nyata kepada para rekat dan mudika wilayah bahwa seperti itulah mereka nantinya akan bekerja.

(more…)