Sejarah Gereja Paroki Salib Suci Tropodo – Sidoarjo
Seiring dengan pesatnya perkembangan perumahan di kawasan Tropodo dan sekitarnya, demikian juga dengan perkembangan umat Katolik diwilayah ini. Sebelum Gereja Salib Suci berdiri umat dikawasan Tropodo dan sekitarnya bergabung dengan Gereja Katolik Gembala Yang Baik di jl. Jemur Andayani X/14 Surabaya. Namun dengan perkembangan jumlah umat Katolik di pemukiman sekitar Tropodo yang semakin hari semakin pesat, maka Gereja Gembala Yang Baik dirasa tidak mampu lagi menampung umat yang beribadah, maka direncanakan adanya pemekaran Paroki baru dikawasan Tropodo dan sekitarnya. Ada beberapa lokasi yang diusulkan antara lain Perumahan Pondok Candra Indah, namun dikawasan ini telah ada Gereja GKI sehingga dipertimbangkan untuk mencari lokasi lain.
Ada beberapa kriteria dalam penetapan lokasi Gereja, namun ternyata Tuhan lebih berkenan untuk mendirikan rumahNya dilokasi Perumahan Wisma Tropodo. Gereja ini didirikan diatas tanah seluas 3.536 m2 yang menjadi hak milik Paroki Gembala Yang Baik, dan untuk ijin pembangunannya telah disetujui oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sidoarjo berdasarkan Surat persetujuan no : 452.1/10280/413.16/1987.
Berikut ini kronologi kejadian-kejadian yang ada dalam catatan kami :
14 September 1987
Dilaksanakan Upacara peletakan batu pertama, yang menandai pembangunan Gereja baru, oleh Pastor J. Heijne SVD, almarhum selaku Romo Paroki Gembala Yang Baik waktu itu.
Tanggal 14 September ini ternyata ada benang merah dengan pembangunan gereja lain, Gereja Gembala Yang Baik juga diresmikan pada tanggal 14 September, juga Basilika Santo Petrus diberkati tanggal 14 September 335, mungkin yang terakhir inilah yang menjadi rujukan Romo Heijne dalam membangun Gereja. Desain Gereja dikerjakan oleh Ir. Benediktus Poerbantanoe sedang pekerjaan pembangunan phisik dipercayakan kepada Bp. Y. Deddy Kurniawan.
5 November 1988
Gereja Salib Suci, nama yang dipilih untuk gereja baru ini mengambil pesta nama tanggal 14 September, diresmikan oleh Bapak Soegondo selaku Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sidoarjo.
6 November 1988
Pemberkatan Gereja oleh Bapak Uskup Mgr. Aloysius J. Dibyokarjono Pr. Dalam acara itu pula diumumkan akan didirikan Balai Paroki serta mengangkat Pastor Heribert Ballhorn SVD. sebagai Pastor Paroki, dan melantik Ketua Dewan Paroki periode pertama yaitu Bp. Carolus Mado.
15 November 1988
Pengurus Kring Petrus & Agustinus dikukuhkan oleh Rm. Heribert Ballhorn SVD dalam Misa sore.
14 Januari 1989
Pengurus Dewan Paroki Perdana Periode 1989 – 1993 diresmikan oleh
Rm. Heribert Ballhorn SVD, dengan Ketua Bpk Carolus Mado dan
Bp. Ant. Soehoed Hadi sebagai wakilnya, 4 wilayah yang waktu itu
masih disebut ”Kring” adalah :
1. Kring Matias — Ketua Kring : Bpk. Ign. Budi Susetyo
2. Kring Agustinus — Ketua Kring : Bp. Bonaventura Suprapto
3. Kring Petrus Rasul — Ketua Kring : Bp. AJ. Soekisno
4. Kring Simon — Ketua Kring : Bp. TJ. Karjono
April 1989
Dimulai pembangunan Pastoran, pada saat ini pastoran masih menyewa rumah
di Jln. Raya Wisma Tropodo AA – 1.
14 September 1989
Perayaan Ulang tahun Paroki yang pertama sekaligus peresmian Pastoran Gereja Salib Suci.
Pada awalnya Perayaan Misa Kudus hari Minggu di Paroki ini hanya dilakukan dua kali yaitu : Minggu pagi pukul 07.30 wib serta Minggu sore pukul 17.30 wib, mulai hari itu perayaan Misa Kudus dilaksanakan tiga kali yaitu ditambah Minggu pagi pukul 05.30 wib
Januari 1990
Pemekaran wilayah yang pertama dimulai yaitu Kring Agustinus
dipecah menjadi 3 Kring yaitu :
1. Kring Agustinus — Ketua Kring : Bp. Hadi Siswoyo
2. Kring Paulus Ketua — Kring : Bp. B. Suprapto
3. Kring Ratu Rosari — Ketua Kring : Bp. St. Suyud
Mei 1990
Dibangun Lonceng Gereja dan Balai Paroki, yang didesain oleh Bp. Ir. Benny Poerbantanoe
3 Juni 1990
Penerimaan Sakramen Krisma yang pertama di Gereja Salib Suci
oleh Bp. Uskup Mgr. AJ. Dibyokarjono Pr. Untuk 90 orang.