ROMO:
G ema suara Romo yang lantang masih mengiang di sanubari: Berapi-api, tegas, tak pandang bulu bagi tegaknya prinsip hidup dan iman akan Kristus.
A danya Romo menjadi warna di tengah keberagaman umat: mencintai cara hidup sederhana… yang luput di mata kami, namun di mata Allah amat tinggi nilainya, luhur dan kudus.
B erkat kepedulian tangan trampil Romo: lingkungan gereja tampak hijau-asri nan rapi; menghadirkan Kerajaan Allah bagi banyak mata yang memandang terus dan lurus.
R ektorkomunitas SVD distrik Surabaya, Romo ampu beberapa kali: membentuk terang-kepercayaan sesama saudara Societas Verbi Divini, bersama Santo Arnoldus Janssen sang pencetus.
I mamat suci-kokohnya iman telah Romo genggam penuh cinta: kesetiaan panggilan hidup yang melampaui segala pengertian, tak lekang oleh badai kehidupan yang nampak seolah mulus.
E ndapan keluh kesah, derita-kesakitan akibat deraan penyakit: dianggapnya angin lalu, disatukannya dengan luka-derita jalan salib Yesus Sang Penebus.
L elah fisik peziarahan hidup tak dirasakannya hingga: berserah pada Tuhan atas rongrongan penyakit ganas; tubuh yang kurus mengiringi panggilan hidup kekal pada Rabu di pekan kudus.
†
D alam hati, bergolak pertanyaan: inikah jawaban laksana petir yang mesti didapat atas harapan kesembuhan di saat belum purna tugas?
A neka ratap dan tangis: takkan mampu mengembalikan keberadaan sang imam-biarawan nan bersahaja, sederhana dan lugas.
S elamat jalan Romo: gembala umat, sahabat, teman, mitra perdebatan, sang-sosok pewarna di antara berbagai umat lintas keyakinan tanpa batas.
I nilahwujudkesetiaan hamba ilahi: teladan perjuangan bersama Kristus hingga tuntas.
†
S emangat dan perjuangan hidupnya: menggugah irama yang menyuarakan aneka pesan penting kehidupan bagi umat yang masih butuh pandu-guru.
V iat voluntas Tua, terjadilah yang Tuhan kehendaki: membuktikan kepasrahannya atas keterbatasan fisik dan akhirnya gugur di medan laga bak serdadu.
D i benak kini tinggal kenangan: kami hanya bisa termenung-termangu, menyeka butiran air di sudut mata tanpa sadar bahwa itu wujud haru…
† Beristirahatlah dalam damai, Romo…