<>

Tag Archives: Lutheran

“ Hidup kita diawali dengan Tanda Salib dan diakhiri pula dengan Tanda Salib…….”

(Rm Heribertus SVD : Pengantar Misa II – RY Tritunggal maha Kudus, 30 Mei 2010)

 

PENGANTAR

Priiiitttttt, Peluit piala dunia telah ditiup. Genderang laga sepak bola dunia akan memukau jutaan pasang mata di seluruh belahan bumi. Di arena itu kita lihat pula bertaburan pemain yang memasuki arena dengan membuat Tanda Salib, atau teriakan gembira disertai Tanda Salib setelah gol tercipta. Kita bangga sambil menduga, “Pemain itu pasti Katolik”. Tapi tunggu dulu….. kenapa ada gerakan Tanda Salib yang tidak sama dengan yang kita lakukan? Apakah Tanda Salib yang tidak sama itu mempunyai makna yang sama? Lalu apa arti Tanda Salib??? Menurut pelajaran agama di sekolah minggu, garis lurus dari atas ke bawah melambangkan hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan – garis horisontal menyamping melambangkan hubungan antar sesama manusia. Keduanya harus seimbang, tidak miring-miring, sebagaimana harusnya relasi kita dengan Tuhan dan sesama. Hanya itu sajakah????

Dalam tulisan ini kita akan mencoba masuk lebih dalam lagi memahami Tanda Salib.

Benarkah Tanda Salib HANYA dilakukan oleh orang Katolik saja??? Apakah Tanda Salib ini mempunyai akar Alkitabiah? Apakah jemaat perdana juga menandai diri dengan Tanda Salib ? Bagaimana pandangan para bapa Gereja mengenai Tanda Salibi? Apa makna sesungguhnya yang terkandung dalam Tanda ini? Bagaimana seharusnya Tanda Salib ini dilakukan?

Semoga tulisan ini memperkaya pemahaman kita akan tradisi maupun teologi Katolik yang benar.

 

  1. TANDA SALIB : TIDAK MELULU KATOLIK

Tanda Salib merupakan ritual gerakan tangan khas  beberapa Gereja Kristen, meski tidak semua kelompok Kristen melakukannya. Ritual ini dilakukan dengan membuat gerakan simbol salib di udara atau di atas tubuh seseorang / sesuatu, disertai pengucapan rumusan Trinitaris. Tanda Salib senantiasa berhubungan dengan Misteri Keselamatan yang dilaksanakan Yesus secara paripurna melalui kematianNya di kayu salib Kalvari.

Tanda Salib bukan melulu milik jemaat Katolik Roma/Latin. Dengan berbagai variasinya, Tanda Salib digunakan juga oleh Gereja Barat lain (Anglikan, Lutheran, Episcopal, Presbiterian dan Metodis), Gereja Katolik Ortodox Ritus  Timur , dan Ortodox Oriental. Gereja Evangelist dan Protestant modern sangat jarang menggunakan tanda ini, meski dalam katekismus kecilnya, Martin Luther merekomendasikan agar umat membuat Tanda Salib di saat tidur dan di saat bangun tidur. Beberapa reformis menolak Tanda Salib karena menganggapnya sebagai bagian dari praktek Gereja Katolik yang tanpa dasar biblis. Benarkah demikian?

 

  • RAGAM CARA MEMBUAT TANDA SALIB

Sebelum kita mempelajari dasar biblis Tanda Salib, kita melihat dahulu aneka gesture, gerakan dan makna Tanda salib

  1. POSISI JARI / TANGAN DAN MAKNANYA

Pada Umumnya di gereja Barat (Katolik Roma) dan Armenia, Ethiopia, gerakan Tanda Salib dilakukan dengan menggunakan tangan kanan dan jari terbuka. Lima jari tersebut melambangkan kelima luka-luka Yesus yang Kudus. Posisi tangan dan jari-jemari dalam saat ritual ini rupanya pernah menjadi polemik dan perhatian yang sangat serius. Paus Leo IV di abad pertengahan bahkan menginstruksikan : “tandailah Piala dan Hosti dengan salib yang benar dan bukan dengan lingkaran atau dengan bentuk jari-jemari yang berlain-lainan – namun dengan dua jari yang teracung dan ibu jari yang terselip diantaranya dengan mana Trinitas disimbolkan. Perhatikanlah hal ini sungguh-sungguh atau sebaliknya kamu tidak dapat memberkati apapun” (Lih. Georgi, “Liturg. Rom. Pont.”, III, 37)

Gereja Katolik Ritus Timur dan Gereja Ortodok membuat Tanda Salib dengan ibu jari (jempol), jari telunjuk dan jari tengah yang disatukan. Kesatuan ketiganya ini menyimbolkan Tritunggal Maha Kudus. Sedangkan kedua jari yang tersisa tetap melekat pada telapak tangan dan menyimbolkan kodrat manusiawi dan kodrat keilahian Yesus. Lain lagi dengan Jemaat Gereja Ortodox Rusia (kuno) yang  menggunakan model sebaliknya. Dua Jari (Jempol dan telunjuk) yang menyatu – sedangkan ketiga jari lainnya ditekuk.

Untuk membuat Tanda Salib sebagai berkat atas diri seseorang atau sesuatu, cara yang paling lazim ialah dengan membentuk suatu singkatan I X C (Iesous Christos Soter= Yesus Kristus Penyelamat) dengan jari-jemari.  Jari telunjuk me-representasikan huruf I, Jari tengah berseberangan dengan ibu jari membentuk huruf X, dan ibu jari bersama jari-jari yang tertekuk membentuk huruf C.

Gambar St. Basilius Agung yang menunjukkan bagaimana seharusnya posisi tangan  uskup / imam memberkati dengan Tanda Salib

Selain Tanda Salib besar, kita jumpai pula Tanda Salib kecil yang diterakan dengan menggunakan ibu jari pada dahi, bibir dan dada. Ritual ini dilakukan saat mendengarkan Sabda Allah (injil). Pada saat yang sama imam atau diakon yang mewartakan Sabda Tuhan menandai Kitab Suci. Dahulu (abad ketiga belas), sesaat selesai pembacaan Injil, umat diwajibkan untuk menggoreskan Tanda Salib kecil di bangku atau di dinding atau di buku dan kemudian menciumnya. Hal yang serupa juga dilakukan oleh para imam sesaat menaiki altar sesegera menggoreskan Tanda Salib kecil di meja altar dan menciumnya. Tradisi mencium salib ini rupanya juga dilakukan dibeberapa tempat. Di Spanyol, kebanyakan umat setelah membuat Tanda Salib (kecil) dan segera mencium tangan atau ibu jarinya.

Dan menurut beberapa ahli, Tanda Salib kecil ini adalah bentuk awal sebelum berkembang menjadi Tanda Salib besar dan Tanda Salib untuk pemberkatan. Hal ini bermula dari ritus pembaptisan bayi yang ditandai dengan salib pada dahi mereka.

Read More…

Situs Resmi Paroki Salib Suci

Situs Resmi Paroki Salib Suci

Jadwal Misa

Senin, Rabu, Kamis, Sabtu :
pk. 05.30

Selasa, Jumat :
pk. 18.00

Minggu :
pk. 05.30, 07.30 & 17.30

Lokasi Paroki Salib Suci

Desain & Kreasi oleh

Desain & Kreasi dikembangkan bersama DG5 DESIGN

Pusat Layanan DESAIN & FOTO PRODUK MURAH !! untuk keperluan Website Brosur, Seleberan dsb