Hai umat Paroki Salib Suci dimanapun anda berada, saat ini kita sedang dalam masa Adven. Di Gereja pasti kita melihat ada sebuah lingkaran yang terbuat dari daun cemara dan ada 4 lilin diatasnya, ya itu adalah Lingkaran Adven. Kali ini kita akan bahas tentang Lingkaran Adven.
Pada awal mulanya, sebelum kekristenan berkembang di Jerman, orang- orang telah menggunakan lingkaran daun, yang atasnya dipasang lilin untuk memberikan pengharapan bahwa musim dingin yang gelap akan lewat. Di abad pertengahan, umat Kristen mengadaptasi kebiasaan ini dan memberikan makna yang baru pada lingkaran daun ini menjadi lingkaran Adven, untuk menantikan kedatangan Mesias, Sang Terang. Dikatakan bahwa penyalaan lilin yang bertambah minggu demi minggu sampai hari Natal merupakan permenungan akan tahapan karya keselamatan Allah sebelum kedatangan Kristus, yang adalah Sang Terang Dunia, yang akan menghapuskan kegelapan. (Ibid, 98))
Karena masa Adven juga menjadi masa pertobatan, maka lilin dapat menggunakan warna ungu, yang menjadi simbol pertobatan. Kemudian di Minggu ke-3, atau disebut minggu Gaudete atau minggu sukacita, dipasang lilin berwarna merah muda, yang menyatakan sukacita karena masa penantiaan akan telah berjalan setengah dan akan berakhir. Ada juga kebiasaan, yang meletakkan lilin putih di tengah, yang dinyalakan saat masa Adven selesai, yang menyatakan bahwa Kristus telah datang.
(katolisitas.org)
Walaupun, hanya sekedar tradisi, tetapi hal-hal ini juga menjadi pengingat dan refleksi bagi kita pada masa adven ini. Apa yang kita lakukan selama masa penantian ini? Apakah kita sudah menyiapkan diri kita untuk menyambut kedatangan Tuhan? Bagaimana aksimu? Tuliskan di komentar ya!