
Pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 11-12 April 2015, wilayah St. Alfonsus de Liguori, yang merupakan wilayah “termuda” dalam Paroki Salib Suci, mengadakan rekoleksi di Graha Wacana, Ledug. Rekoleksi dengan tema “Dipanggil unt melayani” ini dibimbing oleh Rm. Victor Bani, SVD.
Pada sesi pertama, dengan sub tema: “Rapuh tapi dipilih untuk menjala hati”, Romo Victor mengajak para peserta rekoleksi, yang terdiri dari Biak, Rekat, OMK, para orangtua dan Lansia Wilayah St. Alfonsus, untuk menyadari panggilan mereka sebagai pengikut-pengikut Yesus. Belajar dari dua nabi Besar, Musa dan Yunus, yang walaupun rapuh, namun dipilih Tuhan untuk menyelamatkan orang-orang Israel dan Niniveh, umat St. Alfonsus diingatkan bahwa mereka pun dipanggil untuk melayani keluarga dan sesamanya. Ketidakmampuan dan ketidaklayakan pribadi bukanlah penghalang untuk menjadi pelayan dan pemimpin dalam lingkungan dan wilayah, karena Tuhan akan melengkapi kebutuhan orang-orang yang dipanggil dan dipilih-Nya. Menurut Romo Victor, yang melegakan adalah: “Tuhan tidak memanggil orang kudus untuk menjadi utusan-Nya melainkan memanggil setiap orang untuk menjadi kudus”.
Setelah makan malam, rekoleksi dilanjutkan dengan sub tema “Melayani dan membangun iman keluarga”. Dihadapan kurang lebih 60an peserta rekoleksi, mengutip penegasan gereja, Romo Victor mengingatkan bahwa ada tiga komunitas yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak: 1. Keluarga; 2. Masyarakat dan Negara; 3. Gereja. Karena pendidikan anak dimulai dalam keluarga, maka peran orangtua sangatlah penting. Agar anak-anak mengerti bagaimana menjadi orang yang dicintai dan mencintai, orangtua harus membangun suasana rumah tangga yang dipenuhi dengan cinta kasih. Selain itu ayah dan ibu harus mampu menunjukkan bahwa iman kristiani dan cinta kasih Allah akan memberikan makna yang dalam bagi kehidupan mereka. Untuk itu, orangtua harus memberikan pendidikan iman melalui perkataan dan teladan, dan juga wajib memelihara panggilan anak-anak, terutama panggilan rohani.
Rekoleksi hari pertama ditutup dengan doa malam bersama di kapela rumat ret-ret Graha Wacana. Selanjutnya, dalam malam keakraban, sambil mengelilingi api unggun, para anggota Biak, Rekat dan OMK Wilayah St. Alfonsus menampilkan berbagai atraksi yang temanya diambil dari keseharian hidup mereka.
Setelah senam dan doa pagi, rekoleksi hari kedua dilanjutkan dengan misa bersama. Dalam homilinya, Romo Victor mengajak umat wilayah St. Alfonsus untuk belajar beriman dari Rasul Thomas. Setelah mengakui kebangkitan Yesus, dia taat menjalankan perintah untuk menjadikan semua bangsa murid Tuhan. Sebagai murid yang percaya akan kebangkitan Tuhan, umat St. Alfonsus pun dipanggil dan dipilih untuk mewartakan kerajaan Allah kepada semua orang.
Dalam sesi terakhir, dengan tema: “Mencari yang jauh, merangkul yang dekat”, umat St. Alfonsus diajak untuk menjadi gembala yang baik bagi sesama anggota lingkungan dan wilayah, terutama mereka yang “jauh” dari gereja. Dalam diskusi kelompok, umat diajak untuk mengenal berbagai persoalan dalam lingkungan dan wilayah dan mencari jalan keluar bersama.
Rekoleksi yang ditutup dengan mengadakan kegiatan outbond bersama ini, diapresiasi oleh para peserta. Mereka senang dan gembira karena dengan rekoleksi ini, kerinduan mereka untuk berkumpul dan mengenal lebih dekat antara sesama umat yang ada di wilayah Alfonsus, tercapai. Dan harapannya, agar rekoleksi semacam ini dapat dijadikan sebagai agenda rutin wilayah St. Alfonsus. Semoga ya…
Kiriman: Yosefa Maria Mardiana Handjojo